Agar Anak Pintar Bergaul
Agar Anak Pintar Bergaul
Oleh A. Fatih Syuhud
Social skills atau kemampuan bergaul sangat penting dalam kehidupan anak anda sejak dini. Yakni, sejak masa anak mulai belajar berkomunikasi dengan yang lain baik di playgroups, masuk sekolah sampai bekerja. Kemampuan bergaul membantu yang lain merasa nyaman dengan si anak dan membantunya berteman dengan mudah. Kemampuan dalam membina hubungan pertemanan akan membantu anak untuk mengatasi konflik dengan cara yang sehat. Orang tua dapat membantu anaknya mempelajari kemampuan bergaul yang akan mereka gunakan selama hidupnya.
Kepintaran berkomunikasi juga mutlak diperlukan dimiliki seorang pemimpin. Dan kita semua pada dasarnya adalah seorang pemimpin dan calon pemimpin pada level yang berbeda-beda. Orang tua itu sendiri adalah pemimpin bagi anak-anaknya. Nabi Muhammad bersabda yang artinya, “Kalian semua adalah penggembala (baca, pemimpin). Dan setiap penggembala bertanggung jawab atas gembalaannya.”
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan orang tua untuk mendidik anaknya membangun social skills.
Yang pertama adalah dengan mulai dari diri sendiri. Pendidikan terbaik dalam mendidik anak adalah perilaku yang diperagakan setiap hari oleh orang tua di depan anak. Orang tua harus melakukan terlebih dahulu perilaku apapun yang ingin dilakukan anak.
Orang tua yang tidak harmonis dan sering bertengkar akan menghambat kemampuan anak dalam membangun social skills-nya. Begitu juga, perilaku kasar orang tua dalam mendidik anak akan berakibat pada miskonsepsi anak dalam mengatasi konflik.
Kedua, ajari etika bergaul yang benar sejak dini yakni sejak usia antara 2 sampai 5 tahun. Kemampuan bergaul anak akan ditentukan pada usia ini. Karena, saat prasekolah ini merupakan masa paling sensitif untuk mempelajari etika berperilaku yang baik. Apabila anak bersikap ramah, baik dan jujur, itu pertanda karakter anak sudah terbangun.
Namun, pendidikan karakter membutuhkan proses bertahap. Jangan membayangkan pendidikan karakter akan berhasil dalam sekejap. Anak dapat mudah lupa, khususnya apabila terlalu banyak aturan yang diajarkan sekaligus. Dan itu akan menimbulkan rasa frustrasi baik pada anak dan orang tua.
Ketiga, penghargaan dan disiplin. Perhatikan dan hargai perilaku baik yang dilakukan anak. Dan ingatkan kesalahan anak dengan kata-kata maupun dengan sanksi. Konsistensi orang tua dalam hal ini mutlak diperlukan.
Keempat, orang tua harus mengetahui nilai-nilai etika bergaul yang diperlukan dan berlaku universal dan ajarkan pada anak secara bertahap. Tak kalah pentinya adalah mengindentifikasi nilai-nilai mana yang perlu diprioritaskan.
Etika sosial yang paling mendasar dan perlu diajarkan dan dibiasakan sejak dini antara lain: taat pada Allah dan Rasul-Nya, taat pada orang tua, menghormati sesama, mudah berkompromi dan beradaptasi, mengatasi konflik tanpa kekerasan, suka menolong, kerja keras, mandiri, tidak manja, mudah minta maaf saat salah, ramah pada siapa saja tanpa memandang tingkatan sosial dan punya tanggung jawab serta amanah.
Dengan sejumlah karakter di atas, insyaallah anak akan menjadi orang yang pintar dalam bergaul dan disukai banyak orang. Baik saat masih kanak-kanak maupun saat dewasa kelak. Sebuah modal besar untuk menjadi seorang pemuda yang sukses dibidang apapun yang dia kehendaki.[]