Rumah Tangga Agamis (1): Taat Syariah adalah salah satu tanda paling mendasar apakah keluarga itu taat agama apa tidak. Taat syariah artinya melaksanakan kewajiban, melakukan perbuatan halal dan menjauhi larangan yang haram.
Rumah Tangga Agamis (1): Taat Syariah
Oleh A. Fatih Syuhud
Rasulullah bersabda agar seorang pria memilih calon istri yang agamis, “Agar kalian beruntung.” Kalau istri agamis dapat membawa keberuntungan dalam rumah tangga, maka begitu juga dengan suami yang agamis. Secara implisit, hadits ini juga menjamin bahwa “membina rumah tangga agamis merupakan keharusan untuk mencapai kebahagiaan sejati.” Apa yang disebut dengan rumah tangga agamis?
Abdul Adzim Abadi dalam kitab Aunul Ma’bud menafsiri kata pribadi yang agamis (dzatiddin) sebagai orang yang menggunakan agama sebagai standar penilaian dalam segala hal. Bukan berdasarkan pada penilaian duniawi. Membina rumah tangga yang agamis tidak mudah tapi juga dimungkinkan dan harus secara terus menerus diusahakan oleh setiap keluarga. Berusaha dengan sungguh-sungguh dan terus menerus untuk mencapai tujuan itulah yang dimaksud oleh Nabi pada akhir hadits “taribat yadaaka”. Artinya, membina rumah tangga agamis tidaklah mudah namun harus menjadi tujuan ideal yang harus diusahakan dengan sungguh-sunggu untuk dicapai oleh setiap muslim.
Salah satu langkah awal untuk membina rumah tangga agamis adalah dengan taat pada syariah. Syariah Islam paling mendasar ada dua kategori yaitu perintah dan larangan. Dan perintah syariah terpenting ada dalam rukun Islam sebagaimana sabda Rasulullah dalam hadits Umar bin Khattab yang intinya adalah mentaati lima perintah dasar yang menjadi pilar utama dalam Islam yaitu syahadat, shalat lima waktu, zakat, puasa Ramadan, dan haji sekali seumur hidup apabila mampu. Sedangkan larangan syariah yang harus dijauhi adalah perbuatan yang termasuk dalam kategori dosa besar. Adz-Dzahabi dalam kitab Al-Kabair menyatakan ada 70 macam dosa besar yang harus dijauhi oleh setiap muslim yang taat. Dari 70 dosa besar tersebut setidaknya ada enam dosa besar yang paling penting yaitu syirik, membunuh, mencuri, berzina, minum alkohol (minuman keras), dan konsumsi narkoba.
Sebuah keluarga yang taat pada syariah sebagaimana disinggung di muka disebut keluarga yang shaleh.
Kalau Imam Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah menyatakan bahwa seseorang akan dapat istiqamah dalam kesalehannya, apabila dia selektif dalam memilih teman, maka begitu juga sebuah keluarga akan dapat konsisten dengan ketaatannya apabila dapat selektif tidak hanya dalam memilih teman tapi juga memilih tetangga yang baik dan benar. Yang dimaksud dengan tetangga dan lingkungan yang baik adalah sebagai berikut:
Pertama, tetangga yang terdidik. Tetangga terdidik memiliki gaya hidup, perilaku dan wawasan yang baik. Begitu pentingnya hidup di lingkungan orang pintar sampai Imam Ghazali berkata, “Musuh yang pintar lebih baik daripada teman yang bodoh.”
Kedua, tetangga soleh. Jangan bertetangga dengan keluarga yang fasiq yang suka berbuat dosa besar tanpa henti. Karena berteman dan bertetangga dengan lingkungan seperti itu akan membuat semangat berbuat amal kebaikan menurun dan perlawanan terhadap perilaku maksiat akan mengendur. Dalam QS Al-Kahfi 18:28 Allah berfirman “dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.”
Ketiga, jangan bertetangga dengan keluarga yang materialistik dan konsumtif. Islam menganjurkan untuk bekerja keras dan tidak ada larangan menjadi kaya. Tetapi Islam melarang gaya hidup yang hedonis yaitu hidup yang bermewah-mewahan, boros dan memuja harta benda. Hidup dalam lingkungan seperti ini akan mudah tertular atau minimal tidak akan meningkatkan kesalihan yang dipupuk selama ini.
Dengan niat dan komitmen yang benar didukung oleh lingkungan teman dan tetangga yang baik pula maka insyaallah membina rumah tangga yang sholeh dan taat syariah akan mudah menjadi kenyataan.[]
Software Evolution-As Internet connections bcmoee more permanent with broadband access, software will be able to evolve into a more efficient and personalized medium. Currently, most software run from our hard drives and require installations that alter our system configurations, many times slowing down our computers. Because software occupies space and processing power, there is a limited amount of software that can run in our PCs. On the business side, current software systems require many companies to produce a system of distribution (Compac Discs), customer support, and is usually not compatible with all customers, thus limiting its customer base further.A software evolution is ocurring and it is going to benefit both customers and businesses immensly. Software will no longer come as a packet that needs to be installed on a PC, but rather it will be completely Web based. Web based software will bcmoee the default way of reaching customers. Customers will have advantages such as, using unlimited amount of software, using applications regardless of where the person is or which computer he/she is using, software can be personalized and upgraded to meet specific needs to each individual. Businesses will be able to, reduce costs, reach a larger customer pool, taylor its software to diverse markets, repair bugs more rapidly and easily, understand its customer and the way they use their software, etc.An Online Operating System will be the central point of every user in the future. There are online companies who have an inside advantage to this, such as Yahoo!, Google, and AOL, but it can be anyone’s medal, even to a fairly unknown competitor, as was Microsoft when they introduced DOS to the world. In this new concept of Operating System, there can be a larger space of diversity and can be shared by more companies, unlike the current status.