Pendidikan Bahasa Asing untuk Anak
Pendidikan Bahasa Asing untuk Anak
Oleh A. Fatih Syuhud
Di era teknologi komunikasi di mana hubungan antar-negara dan antar-bangsa semakin mudah dan tak terhindarkan seperti saat ini, menguasai bahasa asing akan memiliki keuntungan tersendiri bagi siapapun yang ingin memiliki kemampuan kompetitif. Saya kira semua orang tua sepakat bahwa anak yang memiliki kemampuan bahasa asing akan lebih diuntungkan dalam tujuan apapun. Baik itu untuk mencari kerja atau da’wah Islam.
Dan kesadaran akan pentingnya mempelajari bahasa asing itu bukan hanya ada saat ini. Nabi Muhammad menyuruh Sahabat Zaid bin Tsabit untuk mempelajari bahasa Yahudi. Dalam sebuah hadits sahih riwayat Tirmidzi, Zaid bin Tsabit mengatakan demikian:
“Rasulullah SAW pernah memerintahkan aku agar mempelajari tulisan bahasa Yahudi untuknya .. Setelah aku dapat menguasainya dan Nabi SAW bermaksud berkirim surat kepada orang Yahudi, maka akulah yang menuliskannya buat mereka, dan apabila mereka berkirim surat kepada Nabi SAW maka akulah yang membacakan surat mereka kepada beliau.” Pada hadits lain disebutkan bahwa Nabi Muhammad juga memerintahkan Zaid untuk mempelajari bahasa Suryani (Syriac language).
Alasan utama Rasulullah meminta Zaid bin Tsabit mempelajari kedua bahasa tersebut sudah jelas seperti penuturan Zaid bin Tsabit yaitu mempelancar komunikasi. Mengapa kedua bahasa itu yang dipilih Nabi untuk dipelajari karena kedua bahasa tersebut termasuk dua bahasa yang sangat berpengaruh pada saat itu. Sehingga memahami kedua bahasa tersebut akan sangat menguntungkan bagi dakwah Islam. Tentu, mempelajari bahasa tidak harus bertujuan dakwah semata. Untuk tujuan-tujuan lain seperti ekonomi dan keilmuan juga diperbolehkan.
Lalu, pelajaran bahasa asing apa yang harus diberikan pada anak pada zaman ini? Sebaiknya salah satu dari bahasa asing yang paling berpengaruh saat ini. Menurut George Weber dalam majalah Language Today edisi Mei 2008 10 bahasa yang paling berpengaruh di dunia adalah sebagai berikut: 1. Inggris 2. Prancis 3. Spanyol 4. Rusia 5. Bahasa Arab 6. China 7. Jerman 8. Jepang 9. Portugis Brasil 10. Hindi/Urdu.
Tentunya setiap orang tua memiliki pilihan tersendiri bahasa asing apa yang paling penting dipelajari anak dari antara 10 bahasa asing di atas. Untuk anak saya yang saat ini baru berusia 2.5 dan 1.5 tahun, saya berencana mengajarkan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Alasannya jelas, Bahasa Inggris adalah bahasa paling berpengaruh saat ini dan paling luas dipakai sebagai bahasa ilmu pengetahuan, bahasa komunikasi antarbangsa di samping bahasa dakwah. Bahasa Arab menjadi keharusan karena ia bahasa Al Quran, bahasa Hadits dan mayoritas ilmu-ilmu Islam klasik dan modern ditulis dalam bahasa Arab.
Pendidikan bahasa asing sejak dini pada anak dapat dilakukan dengan berbagai cara di antaranya:
Pertama, diajarkan di rumah. Baik dengan mendatangkan guru privat ke rumah atau diajari sendiri oleh orang tua. Kalau orang tua mampu tentunya.
Kedua, disekolahkan sejak TK sampai SLTA di tempat yang mengajarkan bahasa asing. Atau kalau tidak memungkinkan, anak diikutkan kursus bahasa asing.
Alternatif lain adalah dengan cara mengirim anak ke pesantren yang mengajarkan bahasa asing sambil sekolah SLTP dan SLTA. Cara terakhir ini termasuk paling efektif karena pendidikan bahasa asing di pesantren dilakukan selama 24 jam setiap hari bersama anak-anak lain yang memiliki kemampuan serupa dan setara. Itu kalau bahasa asing yang dipilih adalah bahasa Inggris dan Arab. Sedang untuk bahasa lain, seperti bahasa Jepang, Korea atau Prancis harus mengikuti kursus di luar.[]