Membangun Kecerdasan Anak
Membangun Kecerdasan Anak dengan menstimulasi kecerdasannya pada periode sensitif
Oleh A. Fatih Syuhud
Apakah kecerdasan anak merupakan bawaan lahir atau dapat distimulasi atau dibangun? Jawaban para ahli adalah kedua-duanya. Anak terlahir dengan membawa genetika kecerdasan tertentu yang diperoleh dari orang tuanya. Tetapi pada waktu yang sama, kecerdasan otak yang sudah ada juga dapat ditingkatkan dengan menstimulasi atau merangsang perkembangan sel-sel otaknya.
Baca juga: Pendidikan Islam: Cara mendidik anak saleh, pintar dan pekerja keras
Periode sensitif pada pembelajaran
Ahli fisiologi menyatakan bahwa ada periode singkat dalam masa anak-anak saat di mana mereka sangat sensitif pada bentuk pembelajaran terterntu. Konsep nilai benar dan salah dibentuk pada periode ini.
Apabila periode sensitif ini dimanfaatkan secara maksimal oleh orang tua untuk merangsang otak anak, hasilnya akan luar biasa.
Sebaliknya, apabila peiode ini dibiarkan berlalu begitu saja, ada kemungkinan anak akan kesulitan untuk mempelajari hal-hal tertentu kelak.
Karena karakteristik fisiologis otak anak yang khas inilah, ia memiliki kemampuan mempelajari dua atau tiga bahasa sekaligus lebih mudah dari pada orang dewasa.
6 Periode sensitif anak
Menurut Maria Montessori, seorang ahli fisiologi dan edukator Italia, periode sensitif anak dapat diklasifikasikan ke dalam enam periode sebagai berikut:
- Periode sensitif pada perintah
- Periode perbaikan indra rasa
- Periode sensitif bahasa
- Periode sensitif untuk berjalan
- Periode sensitif tertarik pada objek-objek kecil
- Periode sensitif pada aspek sosial kehidupan
Periode Sensitif Menurut Usia versi Maria Montessori
Usia | Sensitifitas |
Lahir sampai 3 tahun | Usia serapan: Anak menyerap seluruh informasi yang masuk |
Masa pembelajaran pancaindera: anak menggunakan seluruh pancaindera untuk memahami and menyerap informasi pada lingkungannya | |
1½ sampai 3 tahun | Bahasa: anak membangun dasar kemampuan berbahasa |
1½ sampai 4 tahun | Pengembangan dan koordinasi kemampuan otot, tertarik pada objek-objek kecil, belajar menggenggam dan melepaskan. |
2 sampai 4 tahun | Sangat dinamis dengan perbaikan koordinasi dan gerakan, semakin tertarik pada bahasa dan komunikasi (anak suka bercerita), mengenal tempat / ruangan. |
2½ sampai 6 tahun | Dapat mennggabungkan seluruh pancaindera dengan baik untuk belajar dan beradaptasi pada lingkungan. |
3 sampai 6 tahun | Tertarik dan mengagumi dunia dewasa: mereka ingin meniru orang dewasa seperti orang tua dan guru. |
4 sampai 5 tahun | Menggunakan tangan dan jari untuk memotong, menulis dan melukis. Kemampuan meraba sudah bagus. |
4½ sampai 6 tahun | Siap untuk dapat membaca dan menghitung, dan akhirnya mampu membaca dan menghitung. |
Perlu diketahui bahwa 50 persen dari keseluruhan kapasitas kecerdasan manusia sudah terbangun pada saat anak berumur 4 tahun dan 80 persen pada usia 8 tahun. Setelah itu, kemampuan mental hanya dapat berubah sekitar 20 persen. Oleh karena itu, membangun kecerdasan anak yang terpenting adalah saat usia pra-sekolah sampai masa remaja.[]
Baca juga: Pesan buku Pendidikan Islam: Cara mendidik Anak Saleh dan Pintar