Buku A. Fatih Syuhud

Visi, pemikiran dan karya tulis A. Fatih Syuhud Pengasuh PP Al-Khoirot Malang

Wanita Karir

Wanita Karir Muslimah

Wanita Karir berarti wanita yang memiliki pekerjaan dan mandiri finansial baik kerja pada orang lain atau punya usaha sendiri. Ia identik dengan wanita pintar dan perempuan modern. Ketiga label ini bisa positif tapi juga negatif tergantung bagaimana dia bisa membawa diri secara agama dan sosial.
Wanita Karir
Oleh A. Fatih Syuhud

Secara definisi wanita karir bermakna (a) seorang wanita yang menjadikan karir atau pekerjaannya secara serius; (b) perempuan yang memiliki karir atau yang menganggap kehidupan kerjanya dengan serius (mengalahkan sisi-sisi kehidupan yang lain).

Ekonomi merupakan kebutuhan dasar manusia dan itu diakui secara universal . Quran secara eksplisit memerintahkan kita untuk rajin bekerja sepanjang hari dalam seminggu tanpa mengenal hari libur, tentu saja dengan tanpa melupkan ibadah harian yang diwajibkan seperti shalat (QS Al Jum’ah 62 :9).[1]

Pada masa Rasulullah sendiri, ada banyak wanita yang juga dikenal sebagai wanita karir. Siti Khadijah, istri Nabi, adalah satu di antaranya.

Namun demikian, kita semua tahu bahwa ekonomi bukanlah satu-satunya tujuan kita hidup di dunia. Pada kenyataannya ekonomi hanyalah sarana untuk menopang sisi-sisi kehidupan yang lain.

Sisi-sisi kehidupan yang dimaksud antara lain adalah membentuk keluarga sakinah (QS Ar Rum 30:21).[2] Keluarga adalah tiang utama kehidupan. Karena dari situ sebuah komunitas, peradaban dan budaya dibangun. Islam adalah agama yang menitikberatkan pada soliditas dan kekompakan kolektif masyarakat. Akan tetapi kekompakan kolektif tidak dapat terbangun tanpa adanya kekuatan individual pada anggota masyarakat; pada setiap keluarga; pada setiap orang dalam keluarga itu. Di sinilah peran pilar utama keluarga – ayah dan ibu—mutlak diperlukan.

Untuk membentuk keluarga sakinah, sebagai unsur pokok dari masyarakat yang progresif dan Islami, setidaknya dua faktor berikut perlu diperhatikan:

Pertama, pendidikan anak secara berkesinambungan. Pendidikan yang utama tentu saja di rumah. Bukan di sekolah formal. Khususnya menyangkut pendidikan karakter. Di sini peran orang tua, terutama ibu, sangat dominan. Keluarga broken home (tidak sakinah) umumnya timbul dari minimnya peran ibu baik karena kesibukan bekerja atau minimnya pengetahuan dan wawasan.

Kedua, pengawasan terhadap perilaku sosial anak di luar rumah. Kurangnya pengawasan dengan siapa anak bergaul akan sangat berbahaya khususnya dewasa ini di mana berbagai bentuk ancaman kejahatan sibuk mencari kesempatan untuk merusak kehidupan kita.

***

Menjadi wanita karir konvensional dalam arti wanita yang bekerja di luar rumah dan meniti karir sampai puncak adalah “mudah.” Asal memiliki kecakapan yang cukup plus kemampuan “lobi” yang baik, tujuan itu akan tercapai. Tetapi menjadi wanita karir “non-konvensional”, yang menjalankan bisnis dari dan berkantor di rumah demi menjaga keseimbangan “ecosistem” keluarga dan pendidikan anak adalah sulit terutama bagi wanita yang punya kecenderungan exibitionist. Tapi mudah bagi kalangan wanita yang lebih mementingkan hasil kolektif dari pada penampakan ego pribadi.

Dalam Islam yang ditekankan bukanlah memamerkan siapa yang berperan paling banyak, tetapi peran maksimal apa yang dapat kita berikan. Bahwa peran kita kemudian diakui atau tidak, tidaklah begitu penting.[]

CATATAN AKHIR

[1] Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (62:9)

Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (62:10)

[2] Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

Wanita Karir
Kembali ke Atas