Agar Rumah Tangga Awet dan Bahagia
Agar Rumah Tangga Awet dan Bahagia
Oleh A. Fatih Syuhud
Kehidupan rumah tangga yang bisa awet, langgeng, sakinah (tentram) dan bahagia adalah apabila dinamika hidup sehari-hari dilalui dengan menyenangkan. Rasulullah pernah menasihati Sahabat Jabir agar menikahi seorang perawan yang seusia dengannya agar kehidupan rumah tangga menyenangkan (tulaibuka wa tulaibuha). Jabir menjawab, “Saya akan menikahi seorang janda, karena ayah saya meninggal saat perang Uhud sedang saya mempunyai sembilan saudara perempuan. Tujuannya adalah supaya istri saya nanti dapat membimbing adik-adik saya.” Rasulullah menjawab: “Kamu benar.”
Anjuran Nabi dan kriteria Jabir dalam memilih calon istri terkesan berbeda namun memiliki tujuan yang sama yakni bagaimana agar rumah tangga yang akan dijalani dapat menyenangkan. Umumnya, seorang pemuda akan memilih seorang gadis karena hubungan suami-istri tak ubahnya dengan pergaulan antar-teman yang umumnya memilih teman sebaya sebagai kawan akrab. Itulah mengapa Nabi menganjurkan Jabir menikahi seorang gadis. Namun, Jabir adalah seorang pemuda yang memiliki pandangan ke depan yang dewasa dan tidak egois. Ia tidak hanya mementingkan dirinya sendiri, tapi juga kepentingan saudara-saudara perempuannya. Bagi Jabir, istri yang menyenangkan adalah apabila selain dapat menyenangkan hatinya, ia juga dapat menyenangkan dan membimbing adik-adiknya. Terlepas dari itu, poin yang ingin disampaikan di sini adalah bahwa membuat suasana rumah tangga menyenangkan itu penting.
Suami-istri adalah pasangan teman dan sahabat seumur hidup. Berbeda dengan teman biasa yang dapat berpisah kapan saja kita mau, separsang suami-istri tidaklah begitu saja dapat bercerai, karena ada banyak hal yang harus dipertimbangkan terutama menyangkut masa depan dan psikologi anak-anak. Oleh karena itu, menjadikan rumah tangga menyenangkan adalah keniscayaan agar kehidupan rumah tangga dapat dijalani dengan penuh rasa syukur, selalu bahagia dan riang gembira. Bagaimana membuat suasana rumah tangga menyenangkan dan tidak membosankan? Setiap rumah tangga pada dasarnya memiliki pengalaman dan cara sendiri yang unik untuk membuat suasana rumah penuh warna. Poin-poin di bawah dapat dipakai sebagai titik awal untuk menjadikan suasana rumah tangga lebih menyenangkan.
Pertama, canda. Setiap hal ada waktunya. Tegas itu perlu, bercanda juga tak kalah penting. Humor yang segar dan sesuai momentum akan mengendirkan suasana yang tegang. Kalau pasangan Anda kurang memiliki rasa humor yang baik, ajari dia dengan cara yang sesuai dengan gaya Anda.
Kedua, saling mengagumi. Setiap orang pasti punya kelebihan. Kagumi kelebihannya, dan lupakan dan tak perlu disebut kekurangannya.
Ketiga, saling menghormati. Jangan meremehkan pasangan Anda walaupun level pendidikannya lebih rendah. Keunggulan dalam pendidikan bukan berarti unggul dalam hal lain terutama dalam aspek kecerdasan sosial dan emosional.
Keempat, saling memberi hadiah. Biasanya kita sibuk memberi hadiah pada teman, dan tetangga pada peristiwa tertentu. Mengapa tidak memberi hadiah pada pasangan sendiri? Hadiah diberikan tidak harus bertepatan dengan hari tertentu, tapi bisa juga sebagai ungkapan terima kasih atau permintaan maaf. Rasulullah menganjurkan agar manusia saling memberi hadiah karena hadiah dapat melunakkan hati.
Kelima, memberi semangat. Kalau pasangan sedang down dan putus asa, beri dia semangat dan harapan. Jangan ikut putus asa karena itu akan menambah bebannya.
Keenam, mendengarkan dengan penuh perhatian. Dengarkan dengan baik saat pasangan Anda berbicara dan beri respons dengan benar dan tepat. Kalau sekiranya tidak dapat memberi respons yang pas, lebih baik diam dan dengarkan dengan antusias. Itu jauh lebih baik daripada respons yang tidak nyambung.
Ketujuh, jalan-jalan. Jalan-jalan ke suatu tempat wisata adalah salah satu cara menghilangkan kejenuhan.
Insyaallah, dengan tujuh poin di atas, maka hubungan suam-istri akan terasa menyenangkan, akan saling membutuhkan dan saling merindukan satu sama lain (QS Ar-Rum 30:21).[]