Buku A. Fatih Syuhud

Visi, pemikiran dan karya tulis A. Fatih Syuhud Pengasuh PP Al-Khoirot Malang

Hidup Sederhana dalam Islam

hidup sederhana

Hidup Sederhana merupakan nilai kebajikan moral yang tinggi. Dari sikap ini akan melahirkan sejumlah perilaku lain yang terpuji
Hidup Sederhana
Oleh A. Fatih Syuhud

Walaupun hidup sederhana atau mewah adalah pilihan bagi yang mampu memilih. Namun, pilihan untuk hidup sederhana adalah yang ideal dan islami.

Bagi seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil) atau pejabat tinggi, hidup sederhana adalah keharusan untuk menghilangkan nafsu korupsi dan godaan tamak.

Bagi seorang jutawan, hidup sederhana membuat hidup lebih bermakna, tanpa topeng dan lebih berbahagia karena terasa mudah untuk berbagi harta dengan yang lemah.

Bagi seorang ulama, ustadz, dan kyai yang hartawan, hidup sederhana adalah fardhu ‘ain karena mereka adalah simbol nilai ideal tertinggi dan penuntun umat yang mayoritas miskin. Miskin harta atau miskin jiwa.

Hidup sederhana bukan hidup miskin. Ia adalah satu gaya hidup pilihan bagi orang kaya.

***

Kalau saya diminta untuk menyebutkan dua kata yang dapat memberantas korupsi, maka jawabannya adalah hidup sederhana. Mayoritas kasus korupsi pejabat disebabkan oleh keinginan untuk hidup mewah melebihi gaji yang diterimanya secara halal dan legal. Karena itu, hidup sederhana adalah cara paling efektif dan efisien bukan hanya untuk menghapus korupsi, tapi juga menghapus niat untuk melakukan korupsi dari setiap individu pejabat yang berkuasa.

Hidup sederhana idealnya menjadi gaya hidup (lifestyle) seluruh umat Islam. Tidak hanya yang sedang berkuasa. Dan ia harus ditanamkan sejak dini dalam lingkungan keluarga agar internalisasi tradisi dan pola pikir (mindset) hidup sederhana betul-betul menjadi jalan hidup (way of life) seluruh keluarga muslim.

Tidak ada definisi yang tegas dan pasti akan makna hidup sederhana . Namun seseorang dapat dianggap berperilaku hidup sederhana apabila tidak terjebak dalam pola hidup konsumerisme yaitu suatu gaya hidup yang menganggap bahwa kebahagiaan personal hanya dapat dicapai dengan cara mengkonsumsi, membeli dan memiliki apapun yang diinginkan melebihi batas kebutuhan dasar.

Ada banyak faktor positif mengapa hidup sederhana itu harus menjadi lifestyle seorang muslim. Pertama, Islam melarang keras perilaku hidup mewah atau berlebihan (QS Al Furqan 25:68).[1]

Kedua, Islam menekankan pentingnya seorang muslim untuk dermawan. Membantu fakir miskin tidak hanya dengan zakat, tapi juga dengan infak, sadakah dan hibah. Suatu perintah yang sulit dilakukan oleh seseorang yang bergaya hidup mewah dan konsumtif. Karena seseorang yang terbiasa hidup seperti itu akan merasa selalu “kekurangan.” Bagaimana seseorang yang sibuk dengan dirinya sendiri akan terpikir untuk membantu orang lain?

Anjuran Islam untuk hidup sederhana bukan berarti melarang seorang muslim untuk kerja keras dan menjadi kaya. Sebaliknya, Allah justru memuji kekayaan sebagai sesuatu yang terpuji dan secara implisit dinyatakan bahwa kaya itu lebih baik daripada miskin (QS Ad Dhuha 93:8).[2] Dalam QS Nuh 71:12 juga dengan gamblang ditegaskan bahwa Allah memperbanyak harta seorang muslim sebagai “pahala dunia”.[3]

Dr. Yusuf Qardhawi dalam bukunya Musykilatul Faqr wa Kaifa Alajaha al Islam (Problematika Kemiskinan dan Solusinya Menurut Islam) menyatakan bahwa “Islam menganggap kekayaan itu sebagai nikmat dan anugerah dari Allah. Dan kemiskinan sebagai musibah yang perlu diatasi.” Dalam penelitian Qardhawi tidak ada satupun ayat Quran dan Hadits Nabi yang berkualifikasi sahih yang memuji kemiskinan atau mendorong seorang muslim untuk dengan sengaja memilih hidup miskin.

Dengan demikian, apa yang diinginkan Islam jelas: rajin-rajinlah mencari harta sesuai dengan kemampuan Anda. Pada saat yang sama, pilihlah pola hidup sederhana. Sehingga kita yang mengontrol harta, bukan harta yang mengontrol kita. Inilah salah satu solusi Islam bagaimana mencapai hidup bahagia.

Di Amerika, hidup sederhana juga mulai banyak diserukan dan menjadi pilihan hidup para jutawan dan milyarder. Stanley & Danko dalam bukunya The Millionaire Next Door (1998) menuturkan hasil surveinya demikian:

“Kalangan jutawan yang hidup glamor sebenarnya mewakili minoritas kecil orang kaya Amerika. Mayoritas hartawan AS memilih pola hidup sederhana.Ciri khas gaya hidup mereka antara lain tidak pernah gonta-ganti mobil kalau yang ada masih berfungsi baik. Tidak memakai baju dan arloji mahal. Dan rumah mereka relatif sederhana dibanding status kekayaan mereka.”

Kalau kalangan jutawan Amerika dapat menikmati hidup sederhana, mengapa kita tidak?[]

CATATAN AKHIR

[1] Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya),

[2] Dan dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu dia memberikan kecukupan

[3] Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.

Hidup Sederhana dalam Islam
Kembali ke Atas